Pola atau tata cara penerapan tindakan-tindakan (perlakuan dan nonperlakuan) dalam suatu percobaan pada kondisi/lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap data hasilnya disebut rancangan percobaan (experimental design). Perancangan percobaan merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada prinsipnya adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang dinamakan kelompok (blok) dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing blok tersebut. Jadi replikat atau ulangan disini disebut juga blok. Percobaan faktorial merupakan suatu percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis data optimasi dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi RAK
Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan percobaan yang digunakan pada kondisi tempat yang tidak homogen. Sebagian besar percobaan-percobaan yang dilaksanakan dilapangan atau di lahan pertanian menggunakan rancangan lingkungan dalam bentuk RAK. Bila kita menghadapi kondisi tempat percobaan tidak homogen, maka dipakai prinsip pengawasan setempat (local control), artinya tempat percobaan harus dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang relatif homogen. Pada bagian yang sudag dianggap homogen inilah kita sah (valid) untuk mengadakan pengujian.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) / Randomized Complete Block Design (RCBD) merupakan rancangan percobaan pada kondisi tempat yang tidak homogen. Sebagian besar dilakukan di lapangan/lingkungan. Rancangan acak kelompok memakai prinsip pengawasan setempat dan tempat percobaan dikelompokkan menjadi bagian yang relatif homogen.
Ciri – Ciri RAK
Menurut Harlyan (2012), Adapun ciri – ciri Rancangan Acak Kelompok (RAK), adalah sebagai berikut :
· Digunakan untuk lingkungan heterogen / tidak homogen.
· Perlakuan diatur dalam masing-masing kelompok (blok).
· Kelompok sebagai ulangan, dalam tiap kelompok kondisi harus homogen.
· Pengacakan dilakukan dalam masing-masing kelompok.
· Banyak digunakan pada penelitian di lapang.
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RAK
a. Kelebihan RAK
Menurut Yitnosumarto (1991), apabila kita membicarakan keuntungan tentunya kita bandingkan dengan yang lainnya, dalam hal ini keuntungan RAK adalah:
Sama seperti RAL, analisis statistik dari data yang diperoleh dengan RAK ini masih bersifat sederhana
Apabila adanya gradien satu arah dipenuhi, RAK memberikan presisi dan efisiensi yang lebih tinggi dari RAL
Jika ada satu atau dua data yang hilang (atau secara statistik tidak memenuhi syarat) analisis masih dapat dilanjutkan, yaitu dengan teknik data hilang (missing data technique)
b. Kekurangan RAK
Menurut Harlyan (2012), Rancangan Acak Kelompok (RAK) memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
Rancangan menjadi kurang efisien dibanding yang lain jika terdapat lebih dari satu sumber keragaman yang tidak diinginkan
Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok
Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih rumit
C. MODEL MATEMATIS RAK
Yij = μ + τi + βj + εij
Keterangan:
Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke – i kelompok ke – j
μ = nilai tengah umum
τi = pengaruh perlakuan ke - i
βj = pengaruh kelompok ke - j
εij = galat percobaan pada perlakuan ke-i & kelompok ke-j
p = banyaknya perlakuan
r = banyaknya kelompok / ulangan
Data RAK
Analisis
Video Analisis
MENGANALISIS DATA DENGAN MENGGUNAKAN SPSS PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK
Langkah-langkah penyelesaian RAK (Non Faktorial) dengan SPSS 16 sebagai berikut:
Langkah 1: Jalankan program SPSS 16
Ketika membuka Program SPSS, ada dua Windows yang muncul yang pertama Untuk Data dan yang kedua yaitu Untuk Output setelah menganalisis.
Tampilan SPSS Bagian Data
Tampilan SPSS Bagian Output
Ada dua tempat yang harus diisi dalam SPSS, yaitu data view (untuk mengisi data yang akan diolah), dan variable view (untuk tempat variable, atau sumber keragaman dalam tabel sidik ragam).
Langkah 2 : Mengisi Bagian Kolom “Name” pada Variabel View
Dalam kolom name yang diisi adalah perlakuan, blok dan hasil.
Langkah 3: Selanjutnya pada kolom “Decimals” disesuaikan berapa banyak decimal yang akan kita gunakan.
Langkah 4 : Setelah bagian Decimals, selanjutnya kolom “Label”
Dalam kolom “label” diisi sesuai yang kita amati pada skripsi, mis : label perlakuan adalah
Varietas Padi Introduksi (karena sebagai perlakuan).
Langkah 5 : Mengisi Bagian “Values”
a. Bagian Perlakuan
1. Pada kolom “Values Perlakuan”klik 2x pada bagian kanan sel hingga muncul sebuah tombol bar yang berisi titik-titik, klik tombol tersebut hingga muncul kotak “Value Labels”.
2. Isi kotak value dengan angka dan kotak labels dengan kode perlakuan. Misal Value= 0 Label Tabut serai blok + 0% tepung cangkang telur , kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.
b. Bagian Blok (Ulangan)
1. Pada kolom “Values Ulangan”klik pada bagian kanan sel hingga muncul sebuah tombol baru yang berisi titik-titik, klik tombol tersebut hingga muncul kotak “Value Labels”.
2. Isi kotak value dengan angka dan kotal labels dengan kode ulangan. Mis: value= 1, labels= Kelompok 1, kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.
Langkah 6 : Mengisi Bagian “Data View”
1. Klik “Data View” yang terletak disudut kiri bawah, sehingga muncul penampilan seperti dibawah ini.
2. Pastikan tombol “Value Label” pada bar sudah diklik.
3. Kemudian pada kolom perlakuan diklik 2 kali, hingga muncul kotak yang berisi daftar perlakuan yang akan kita masukkan. Lakukan hal yang sama pada ulangan.
4. Setelah selesai, isilah data yang akan diolah pada kolom hasil, pastikan data berada pada perlakuan dan ulangan yang tepat.
Hasilnya seperti dibawah ini:
Langkah 7 : Menganalisis Data
Klik Bagian Analyze kemudian General Linear lalu Model Univariate
Maka, akan muncul kotak Univariate seperti dibawah ini:
Langkah 8 : Mengisi “Dependent Variable” pada kotak Univariate
Klik Bagian Rataan kadar laktosa susu kambing peranakan etawa [Hasil] kemudian Klik Tanda Panah Pada Bagian Dependent Variable, sehingga seperti ini.
Langkah 9 : Mengisi “Fixed Factor(s)” pada kotak Univariate
1. Klik Bagian Penambahan Tabut Serai Blok dan Tepung Cangkang Telur[Perlakuan] kemudian Klik Tanda Panah Pada Bagian Fixed Factor(s), sehingga seperti ini.
2. Klik Bagian Kelompok [Blok] kemudian Klik Tanda Panah Pada Bagian Fixed Factor(s), sehingga seperti ini.
Langkah 10 : Mengisi “Model” pada kotak Univariate
1. Klik tombol Model hingga muncul kotak Univariate: Model. Pada bagian Specify Model àklik Custom.
2. Setelah bagian Custom diklik, lihat bagian Kiri Kotak Dialog Univariate: Model, ada bagian Factor & CovariatesàKlik bagian Perlakuan lalu Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog.
3. Klik bagian Ulangan kemudian Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog lalu Klik Continue.
Langkah 11 : Mengisi “Post Hoc” pada kotak Univariate
1. Klik tombol Post Hoc hingga muncul kotak Univariate: Post Hoc. Klik bagian Perlakuan lalu Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog kemudian Klik Continue.
2. Pada bagian Equal Variances Assumed kemudian Klik Bagian LSD (untuk Uji BNJ), Tukey (untuk Uji BNJ), dan Duncan (Untuk Uji Duncan) lalu Klik Continue dan Kembali ke kotak Univariate selanjutnya Klik OK.
Langkah 12 : Muncul OUTPUT dari Analisis yang dilakukan.
Jika Sudah terjadi kesamaan Antara SPSS, Microsoft Excel, dan hasil di Skripsi. Maka sudah benar apa yang telah kita lakukan.
LAPORAN PRAKTIKUM RANCANGAN ACAK LENGKAP Oleh : Wardah Qurrata Aini (2205104010016) No. Komputer : 06 RANCANGAN PERCOBAAN Laboratorium Statistik Dan Ilmu Sosia l Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2024 Tinjauan Pustaka A. A. DEFINISI DAN SYARAT PENGGUNAAN Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancanngan yang baku. Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan. Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak (ekor), cawan/tabung, area lahan dan lain-lain yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan. Ha...
LAPORAN PRAKTIKUM RANCANGAN ACAK LENGKAP FAKTORIAL Oleh : Wardah Qurrata Aini (2205104010016) No. Komputer : 06 RANCANGAN PERCOBAAN Laboratorium Statistik Dan Ilmu Sosia l Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2024 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan percobaan (eksperimen) adalah suatu tes atau serangkaian tes dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-perubahan pada output respons yang disebabkan oleh perubahan-perubahan yang dilakukan pada variabel input dari suatu proses (Montgomery, 2001:1). Rancangan percobaan bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penelitian dengan persoalan yang akan diangkat. Rancangan percobaan factorial adalah percobaan dengan semua taraf dari suatu faktor dikombinasikan dengan semua taraf dari faktor lainnya. Pada rancangan factorial umumnya ...
LAPORAN PRAKTIKUM RANCANGAN ACAK KELOMPOK FAKTORIAL Oleh : Wardah Qurrata Aini (2205104010016) No. Komputer : 06 RANCANGAN PERCOBAAN Laboratorium Statistik Dan Ilmu Sosia l Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2024 Tinjauan Pustaka 1. 1. Penggunaan Percobaan Faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok Faktorial adalah percobaan dimana faktor yang dicobakan lebih dari satu faktor dan menggunakan RAK sebagai rancangan percobaannya. Rancangan ini dipilih apabila satuan percobaan yang digunakan tidak seragam, sehingga perlu pengelompokan, sedangkan pada RAK Faktorial , satuan percobaan relatif seragam sehingga tidak perlu adanya pengelompokkan. Pada prinsipnya percobaan RAK Faktorial sama dengan percobaan RAKL tunggal yang telah dibahas sebelumnya namun dalam percobaan ini terdiri dari dua faktor atau lebih ...
Komentar
Posting Komentar